Sabtu, 31 Januari 2009

Di Ujung Januari 2009

Alhamdulillah,,,,dah ada di penghujung bulan dan esok merupakan tanggal baru dan juga hari libur karena hari minggu. Banyak sekali cerita-cerita baik di dalam hidupku, di masyarakat, di Negaraku dan luar negeri yang penuh dengan suka maupun duka, pada bulan januari.

Tapi dimasyarakat lagi banyak musibah nieh terutama banjir aduh..sampe sekarang belum selesai ya...semoga kita bisa mengambil hikmah dibalik semua itu dan diluar negeri aduh ada perang yang sangat mengerikan sampai banyak merenggut nyawa"Inna lillahi wa inna ilahi raaji'uun" kita semua milik Allah dan akan kembali pada Allah, semoga yang di tinggal dapat tabah dengan ujian Allah,,,Amin satu lagi pelantikan presiden amerika itu yang diluar negeri dan banyak yang lainnya.

kalo didalam negeri kalo awal bulan banyak yang demo nieh tentang masalah Palestina dan Israel dan masih hangat mungkin tentang aliran sesat aduh...gimana nieh harus waspada makannya kita harus ngaji nieh ke orang alim atau pakustad biar paham sama agama, kebakaran depot pertamina terus ada lagi tuh yang baru kapal tenggelam di laut dan kapal hellikopter yang oleng terus sampai menghilangkan nyawa dan banyak lagi yang belum disebutkan..aduh dah kaya pengamat saja saya.

Tapi insya Allah jika kita umat yang beriman pada-Nya(Allah swt), pasti kita akan bisa sabar dengan ujian-Nya. Mungkin kita bisa coba buka kembali surat yang diberikan pada kita dari Allah swt..coba deh buka..Surat Al-baqarah ayat 153,155-157.

153.Hai orang-orang yang beriman, jadikalah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
155.Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan beikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un
157. Mereka itu yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Allah swt dan mereka itulah orang yang mendapat petunjuk.

itulah surat yang diberikan Allah swt agar kita tetap bersabar dengan ujiannya karena setiap ujian mengandung hikmah untuk kita tadaburi. Sahabatku kalo cerita saya dibulan januari mungkin hampir sama seperti dulu ada kesenangan dan ada pula kesedihan. kalo kesenangan mungkin ketika mendapatkan rizki dan kesedihan waktu itu aku kehilangan uang. Insya Allah itu semua mengandung hikmah yang berarti buat evaluasi di bulan yang akan saya hadapi di esok hari.

sebaik-baik manusia ialah orang yang selalu sibuk mengevaluasi dirinya sendiri daripada harus membuka aib orang lain, hidup kita hanya sesaat kita harus gunakan waktu yang sebentar ini dengan kebaikan, kesabaran dan ketaatan pada Allah swt.

Semoga Orang yang mendapatkan musibah dibulan januari dapat bersabar dengan ujian yang Allah berikan, karena kesabaran dapat menghasilkan sebuah kesenangan di Akhirat kelak karena dunia ini sifatnya fana, sementara diakhirat kekal, amin ya rabbal alamin.

wassalam

Rabu, 17 September 2008

Sudah Sedemikian Keraskah Hati ini ?

Sudah Sedemikian Keraskah Hati ini ?

Di dalam perjalanan menuju kantor, saya terlelap menikmati sejuknya udara dalam bis. Tak terasa hingga kondektur bis membangunkanku untuk menagih ongkos, dengan mataku yang masih merejap kuulurkan sejumlah uang untuk membayar ongkos bis. Dan ... samar mataku menangkap sosok seorang ibu setengah baya berdiri tak jauh dari tempatku duduk. Tapi, rasa kantuk dan lelah ku mengalahkan niat baik untuk memberikan tempat duduk untuk ibu tersebut.

Turun dari bis, baru lah sisi baik hati ini bergumam, "Andai saya berikan tempat duduk kepada ibu tadi, mungkin pagi hari ini keberkahan bisa kuraih". "Siapa tahu ridha Allah untuk ku di hari ini dari do'a dan terima kasih ibu itu jika saja kuberikan tempat dudukku ..." Ah, kenapa baru kemudian diri ini menyesal?

Semalam dalam perjalanan pulang dengan kereta api, duduk di hadapan saya seorang bapak berusia 40-an. Lewat seorang penjual air minum kemasan, dan ia segera menyetopnya untuk membeli. Tangan kirinya memegang segelas air minum kemasan sementara tangan satunya merogoh-rogoh kantongnya. Sesaat ia memperhatikan beberapa keping yang ia mampu raih dari bagian terdalam kantongnya, ternyata ... ia mengembalikan segelas air minum kemasan yang sudah digenggamnya kepada penjual air sambil menahan rasa hausnya.

Saya yang sedari tadi di depan bapak itu hanya bisa menjadikan serangkaian adegan itu sebagai tontonan. Tidak ada tawaran kebaikan keluar dari mulut ini untuk membelikannya air minum, meski di kantong saya terdapat sejumlah uang yang bahkan bisa untuk membeli dua dus air minum kemasan! Bayangkan, cuma 500 rupiah yang dibutuhkan bapak itu tapi hati ini tak juga tergerak?

Kemarin, sebelum Isya, juga dalam perjalanan pulang. Hanya berjarak 200 meter dari kantor, saya melewati pemandangan yang menyentuh hati. Di pinggir jalan jendral sudirman, Banten, sekeluarga pemulung tengah menikmati penganan kecil berbuka puasa mereka. Suami, istri beserta dua anaknya itu tetap lahap meski yang mereka nikmati hanya sebungkus kue -entah pemberian siapa. Sempat langkah ini terhenti setelah tujuh atau delapan langkah melewati mereka, sempat pula saya berpikir untuk menghampiri keluarga itu untuk sekadar mengajak mereka makan. Tapi ... bayangan ingin segera pulang ke rumah mengalihkan langkahku untuk meneruskan perjalanan.

Padahal, dengan uang yang saya miliki saat itu, sepuluh bungkus nasi goreng pun bisa saya belikan. Apalagi jumlah mereka hanya empat kepala. Dan kalau pun harus tergesa-gesa, toh semestinya saya bisa memberikan sejumlah uang untuk makan mereka malam itu, atau juga untuk sahur esok hari. Duh, kenapa kaki ini justru meneruskan langkah sekadar untuk makan dirumah bersama orangtua.

Pagi ini. Saya coba renungi semua perjalanan hidup ini. Ya Tuhan, sudah sedemikian keras kah hati ini? Sehingga tanpa rasa berdosa kulewatkan begitu banyak kesempatan berbuat baik. Bukankah selama ini saya selalu berdoa agar Engkau memberikanku kemudahan untuk berbuat baik terhadap sesama? Tetapi ketika Engkau berikan jalan itu, saya malah melewatkannya.

Berikan kesempatan itu lagi untukku, Tuhan.

Hati ini begitu keras bagaikan sebilah batu yang tak terusik untuk beramal di bulan Ramadhan padahal apabila beramal dibulan tersebut akan dilipatgandakan wahai Tuhan, ampunilah hambamu ini semoga kesempatan itu hadir diesok hari dan lembutkanlah hati ini supaya hati ini tergerak untuk beramal hanya untuk mencari keridhoan-Mu (Allah Swt) .

Rabu, 30 April 2008

Delapan Kado Terindah

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat,dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar denganbaik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M

Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado " kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ?

Itulah kado terindah yang bisa kita rasakan di dunia ini. Namun ada satu kado yang tak akan ternilai dengan dunia dan isinya yaitu Bertemu dengan Sang Pencipta (Allah Subhanahuata'ala). Insya Allah.

Sumber : Dunia Cyber

Kamis, 24 Januari 2008

Insan Pilihan

Inilah sifat mereka. Ketika orang-orang bodoh melontarkan ucapan buruk, mereka tidak membalas dengan ucapan yang sama, namun memaafkan. Senantiasa berkata yang baik, tidak terprovokasi oleh kejahilan orang tersebut.

˜Ibadurrahman (hamba-hamba Ar Rahman sejati). Sosok-sosok pilihan, pribadi dambaan. Mereka dilansir secara tersendiri dalam lembaran-lembaran firman Allah subhanahu wata'ala. Merekalah yang mendapat pujian khusus dari-Nya.

Lalu bagaimana dengan karakteristik hamba-hamba yang memiliki kedudukan mulia tersebut? Ikuti sajian yang berikut! Di antara sifat dan karakter yang melekat pada mereka adalah :

TAWADHU (Rendah Hati)
Allah subhanahu wata'ala menggambarkan keadaan mereka dalam firmanNya, (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati� (Al-Furqan : 63)

Sifat pertama seorang hamba yang menyandang gelar ˜ibadurrahman adalah tawadhu. Tatkala berjalan di atas bumi ini mereka sangat enteng dan ringan, tidak direkayasa, tidak sombong, ataupun angkuh. Tidak berjalan dengan sangat cepat yang menunjukkan sikap suka mengentengkan dan kasar, juga tidak berjalan dengan sangat pelan yang menunjukkan sifat malas dan kumal. Namun insan-insan pilihan ini berjalan dengan ringan, penuh dengan semangat, tekad, kelelakian, dan jiwa muda.

Merekalah yang mengimplementaskan firmanNya, Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan.� (Luqman : 19).

Maknanya adalah sedang-sedang saja dalam semua urusan, tidak berlebihan atau keterlaluan sekali.

˜Ibadurrahman berjalan di pelosok bumi untuk mencari rizki dan tuntutan hidup dengan penuh kelembutan dalam koridor yang diperkenankan Allah subhanahu wata'ala. Tidak rakus, tamak, menyia-nyiakan kewajiban, melakukan hal-hal yang diharamkan, atau pun berbuat mubadzir.

Mereka teramat jauh dari sikap keras, melecehkan orang lain, sombong, berbangga, dan berbesar diri. Mereka tidak berbuat kerusakan di muka bumi, mencari ketinggian, lebih mendahulukan keuntungan duniawi yang fana, tidak berusaha semata hanya untuk mengumpulkan harta dan bersenang- senang dengan kenikmatan kehidupan duniawi.

RIFQ (Lemah Lembut)
Karakter yang berikutnya adalah sebagaimana firman-Nya, “Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.� (Al Furqan : 63)

Inilah sifat mereka. Ketika orang-orang bodoh melontarkan ucapan buruk, mereka tidak membalas dengan ucapan yang sama, namun mema’afkan. Senantiasa berkata yang baik, tidak terprovokasi oleh kejahilan oran tersebut, malah, mereka mampu menahan lisan dan emosi.

Yang menjadi patokan mereka dalam hal ini adalah Nabi shallallaahu alaihi wasallam, insan paling lemah lembut. Begitu indah satu kisah yang menunjukan keagungan beliau shallallaahu ˜alaihi wasallam, Suatu ketika ada seorang Arab Badui yang datang kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam dan berkata kasar, lalu kaum muslimin marah dan ingin memberinya pelajaran, namn hal itu dicegah oleh beliau. Beliau membalas sikap kasar itu dengan kasih sayang dan lemah lembut.� (Hadits Muttafaqun ˜alaih).

Banyak Bersujud dan berdiri
Allah meneruskan gambaran pribadi ini dalam firman-Nya, Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.� (Al Furqan : 64).

Allah menyebut para hamba-Nya sebagai orang yang mencintai malam hari dengan melakukan ibadah. Mereka bangun saat orang-orang sedang terlelap tidur, waspada saat orang-orang lengah, sibuk menyongsong Rabb mereka, mengantungkan jiwa dan angota badan mereka kepada-Nya. Manakala yang lain terlena dan merasa mantap dengan kehidupan duniawi, mereka menginginkan ˜Arsy ar-Rahman sebab mereka mengetahui bahwa ibadah di kegelapan malam dapat menjauhkan mereka dari sifat riya dan minta dipuji. Ibadah di malam hari juga membangkitkan kebahagiaan di hati dan ketenangan bagi jiwa serta penerangan bagi penglihatan mereka.

Saat berdiri di hadapan Allah dan mengarahkan wajah mereka kepada-Nya, mereka merasakan kelezatan dan kebahagiaan yang tak terkira. Tiada lagi rasa manis setelah manisnya beribadah kepada Allah , bermesra, dan melakukan kontak dengan-Nya. Melakukan Qiyamullail merupakan sifat asli ˜ibadurrahman. Allah menyebut mereka dengan sifat itu dalam banyak ayat dan menganjurkan para Nabi-Nya untuk melakukan hal itu.

Takut Neraka
Sebagaimana firman-Nya, Dan orang-orang yang berkata, ˜Ya Rabb kami, jauhkan adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Al-Furqan : 65-66).

Sekalipun ˜ibadurrahman sangat taat dan hari mereka dipenuhi dengan ketakwaan, namun mereka senantiasa merasa amalan dan ibadah mereka masih kurang. Mereka tidak melihat hal itu sebagai jaminan dan pemberi rasa aman dari api neraka bila saja tidak mendapatkan curahan karunia dan rahmat-Nya yang dengannya mereka terhindar dari adzab Jahannam. Karena itu, mereka selalu terlihat takut, cemas dan khawatir dengan adzab Jahannam.

Mereka selalu memohon kepada Allah subhanahu wata'ala agar Dia menghindarkan mereka dari adzab Jahannam seluruhnya, baik adzab yang dirasakan penghuni abadinya ataupun penghuni sementaranya. Inilah sifat setiap mukmin ang bersungguh-sungguh dalam berbuat ta'at dan takut akan adzab Allah subhanahu wata'ala sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya yang lain, Dan orang-orang yang takut terhadap adzab Rabbnya. Karena sesunguhnya adzab Rabb mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). (Al-Ma'arj : 27, 28 ).

Ekonomis, Tidak Boros
Allah subhanahu wata'ala mengatakan, Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) merka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu ) di tengah-tengah antara yang demikian.� (Al-Furqan : 7)

˜Ibadurrahman bukanlah orang-orang yang berbuat mubadzir, membelanjakan harta melewati batas keperluan. Karena orang-orang yang berbuat mubadzir adalah saudara-saudara syetan. Syetan selalu menyuruh berbuat keji dan munkar. Mereka juga mengetahui bahwa mereka bertanggungjawab di hadapan Allah subhanahu wata'ala terhadap harta mereka; dari mana mereka peroleh dan kepada siapa mereka infakan.

Mereka juga tidak pernah kikir terhadap diri sendiri dan keluarga mereka, dalam arti teledor memberikan hak mereka dan tidak berinfaq untuk hal yang telah diwajibkan Allah subhanahu wata’ala, sebab mereka mengetahui bahwa Allah subhanahu wata'ala telah mencela kekikiran dan sifat bakhil. Jiwa nan suci menilai buruk sifat bakhil dan mengindari pelakunya.

Metode berinfaq ˜ibadurrahman adalah moderat dan pertengahan, antara bakhil dan boros. Mereka berada di puncak pertengahan antara boros dan bakhil. Mereka meletakkan ayat Allah subhanahu wata'ala , Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. (Al-Israa: 29)

Maksudnya janganlah kita memiliki sifat bakhil, yang bermuara tidak mau memberi sesuatu kepada siapa pun. Jangan pula bersifat boros dalam mengeluarkan harta, hingga melebihi kadar kemampuan yang ada pada kita. Namun bersifat tengah antara boros dan kikir, itulah hamba yang bijaksana lagi mulia. (jilbab)

Sumber : Al-Qur'an